Sabtu, 30 April 2011

PENDAPATAN NASIONAL DAPAT DIJADIKAN TOLAK UKUR KESEJAHTERAAN SUATU NEGARA

Setelah mempelajari bab tentang sistem perekonomian Indonesia secara kompleks, dan mengetahui beragam sistem ekonomi dan mengulas proses perekonomian dari pemerintahan Soekarno hingga pemerintahan saat ini. Maka kini akan dibahas tentang beberapa elemen penting yang menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara dan menjawab anggapan “Question : Apakah Pendapatan Nasional Bisa Dijadikan Patokan Untuk Mengukur Kesejahteraan Suatu Negara”.

Neraca pembayaran, pendapatan nasional, produk domestik bruto atau GDP, dan produk nasional bruto atau GNP adalah elemen-elemen penting dalam suatu perekonomian negara, karena dengan mengetahui dan mempelajari keempat hal tersebut, kita dapat mengetahui, menganalisis, mengukur dan menentukan seberapa maju dan berhasilnya suatu kebijakan pemerintah membentuk perekonomian yang maju.

Pendapatan Nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.

Secara garis besar Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peranan yang sangat penting karena pendapatan nasional salah satu tolak ukur kinerja perekonomian sebuah negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Perhitungan pendapatan nasional (national income) menyajikan ukuran-ukuran keseluruhan / agregat nilai dasar dari seluruh barang dan jasa dalam bentuk jadi / akhir, yang diproduksi dalam perekonomian yang bersangkutan selama jangka waktu satu tahun. Konsep ini dapat diukur dari sisi produksi, penerimaan dan pengeluaran.
Adapun pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari penghitungan pendekatan pendapatan nasional : Pendekatan Pendapatan, Pendekatan Produksi dan Pendekatan Pengeluaran


MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL

1. Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
2. Untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode
3. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
4. Untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
5. Untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya.
6. Untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Sebagai pemahaman pembahasan akan dijelaskan secara ringkas tentang konsep pendapatan nasional sebagai berikut :

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Produk Domestik Bruto (GDP) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Produk Nasional Bruto (GNP) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun.
Rumus : GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Rumus : NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung
Pendapatan Perseorangan (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Rumus:
DI = PI – Pajak langsung

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.

Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Contoh

Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu Negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.

KESIMPULAN

• Berdasarkan penjelasan artikel diatas dapat disimpulkan bahwa “PENDAPATAN NASIONAL DAPAT DIJADIKAN TOLAK UKUR/PATOKAN UNTUK MEGUKUR KESEJAHTERAAN SUATU NEGARA“ menurut definisi, konsep ataupun faktor – faktor pengaruhnya pendapatan nasional memiliki keterkaitan untuk membentuk sektor perekonomian yang sejahtera dan makmur. Dengan data-data pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

• Berdasar pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat semoga dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan.

Rabu, 30 Maret 2011

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL)

MAKALAH
“AKU BANGGA INDONESIA”



          NAMA      : RETNO GINANJAR RAHAYU 
          KELAS      : 1EB21
          NPM        : 25210779




KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta doa dan motivasi dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya makalah yang disusun untuk  persyaratan tugas softskill pada mata kuliah Perekonomian Indonesia yang Ke-2 membuat makalah tentang “Aku Bangga Indonesia” dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. 
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan ini, terutama kepada :
·   Ibu Prof. DR. E.S. Margianti, SE.MM, selaku Rektor Universitas Gunadarma
·   Bapak Aris Budi Setyawan selaku dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia
· Orang Tua saya yang telah memberi saya motivasi, dorongan dan semangat sehingga penulisan ini dapat terealisasikan dengan baik
·  Semua pihak yang telah membantu ataupun memberikan dorongan baik moril maupun materil yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penulisan ini

Dalam penulisan ini saya menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, baik dalam isi maupun cara penyajiannya, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi penyempurnaan penulisan ini.

 Bekasi, Maret 2011

                                                                                 
                                                                                            ( Retno Ginanjar Rahayu )



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
2.1  Pemilihan Subjek
            2.2  Tempat dan Waktu Penelitian
            2.3  Metode Pengumpulan Data
2.4  Studi Kepustakaan
BAB III PEMBAHASAN
3.1 History Perekonomian Indonesia
            3.2 Masalah Perekonomian Indonesia           
            3.3 Kinerja yang dilakukan pemerintahan SBY dan Boediono
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA



AKU BANGGA INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Negara kita lahir sebagai negara yang berdaulat dengan memiliki eksistensi yang tergambar dalam cermin karakteristik unik dan dibangun berdasarkan pada dasar negara dan undang-undang serta hukum tertentu. Begitu pula dalam perekonomian Indonesia kita berpijak berdasarkan landasan-landasan yang terbentuk dalam pasal yang terdapat didalam undang-undang. Salah satunya, pada amandemen pasal 33  UUD 45 disebutkan; (1) perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, (2) cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dan (4) perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi dengan prinsip keadilan, kebersamaan, efisiensi, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Berangkat dari pasal tersebut, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-perorangan. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat, harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat semata.
Dari uraian tersebut di atas dapat dikemukakan secara lebih ringkas bahwa ekonomi Indonesia disusun bukan pada polar tertentu. Namun,  perekonomian disusun dengan memadukan berbagai ciri dari tata ekonomi yang berada pada garis sepanjang polar tata ekonomi, dengan memberikan penguatan berbasis pada karakteristik sebagai kekhasan bangsa Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan ini, saya membatasi pokok batasan pada ruang lingkup penjelasan mengenai Indonesia dari segi ekonomi. Karena mengingat keterbatasan penyusunan dalam hal waktu, biaya dan tenaga serta minimnya pengetahuan saya dalam penyempurnaan tulisan dan sulitnya mendapatkan informasi secara rinci tentang Indonesia dalam segi ekonomi. Maka dari itu, saya membatasi masalah tentang pembahasan ini supaya terfokus pada satu objek dan pembahasan lebih terperinci pada masalah tersebut.
Adapun perumusan masalah yang penulis telah buat adalah : 
               1)  History Perekonomian Indonesia
   2) Masalah Perekonomian Indonesia Bersatu Jilid II (era SBY – BOEDIONO)             
      3) Kinerja yang dilakukan Pemerintahan SBY dan Boediono dalam upaya untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan yang merata 
     4) Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah sebagai alternatif untuk memperbaiki perekonomian indonesia

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk memberikan suatu wawasan untuk penulis dan pembaca berupa informasi secara rinci tentang perkembangan Indonesia dalam segi ekonomi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Kita juga bisa memahami dan mengerti Indonesia dalam segi ekonomi dalam arti luas. Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan penyelesaian tugas makalah SOFTSKILL “PEREKONOMIAN INDONESIA”.



BAB II

Metode Penelitian

   Metode Penulisan

2.1. Pemilihan Subjek

Melakukan pengumpulan data dan penelusuran literature melalui buku maupun internet www.google.com tentang Perkembangan Indonesia dalam segi ekonomi pada masa pemerintahan saat ini.

2.2. Tempat dan Waktu Penelitian
               
            1.      Tempat            :    a. Kampus (J) Gunadarma Kalimalang
 b. Dirumah
 c. Diwarnet
2.     Tanggal             :   14 – 20 Maret           

2.3 Metode Pengumpulan Data

Melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber buku yang terkait dengan materi ini, khususnya yang berkaitan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini . Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain dengan cara :
Riset Lapangan  ( Field research )
Dalam riset ini, saya melakukan pengumpulan data mengenai apa saja hal – hal yang berkaitan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini. 

2.4 Studi Kepustakaan
              
Studi Pustaka (library), yaitu dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari buku dan makalah yang berhubungan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini.. Pada metode ini, penulis juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet  www.google.com



BAB III
PEMBAHASAN


DESKRIPSI DATA

3.1 History Perekonomian Indonesia

A. PEMERINTAHAN IR.SOEKARNO (ORDE LAMA)
Dalam bidang ekonomi , Indonesia telah mengalami perubahan dalam berbagai fase yang menjadi sejarah perjalanan perekonomian Indonesia. Pembahasan dimulai pada masa orde lama kebijakan pada pemerintahan era Ir Soekarno diantaranya:
- Program Banten (1950 – 1951)
- Program Urgensi Perekonomian (1952-1954)
- Program Repelita I (1955 – 1960)
- Program Repelita II (1960 – 1965)

B. PEMERINTAHAN SOEHARTO (ORDE BARU)
Pada masa Orde Baru perekonomian Indonesia mengalami peningkatan subsidi dan hutang  secara drastis,  sementara itu belanja untuk pembangunan dikurangi sehingga terjadinya inflasi. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi pada masa itu belum terealisasikan dengan baik.
·         
C. PEMERINTAHAN TRANSISI (era Presiden B.J. Habibie)
Krisis ekonomi mempunyai dampak yang sangat memprihatinkan terhadap peningkatan pengangguran, baik di perkotaan maupun di pedesaan, daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatan merosot serta jumlah penduduk miskin bertambah oleh karena itu muncul kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net). Yang menyebabkan suatu prestasi yang mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah.

D. PEREKONOMIAN REFORMASI (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)
Terjadi banyak keanehan dan tidak terdapat kebijakan perekonomian.Pada masa Gus Dur, rating kredit Indonesia mengalami fluktuasi, dari peringkat CCC turun menjadi DDD lalu naik kembali ke CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah imbas dari krisis moneter pada 1998 yang masih terbawa hingga pemerintahannya.

E. PEREKONOMIAN GOTONG ROYONG (era Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri)
Kebijakan Privatisasi secara teoritis, bagi penganut neoliberal, privatisasi dimaksudkan sebagai jalan untuk mengatasi masalah kekurangan financial, untuk membuat pelayanan menjadi lebih efisien, serta mengindari distorsi pada makro dan mikro ekonomi akibat pelayanan public gratis (Carlos Vilas). Pada kenyataannya, privatisasi telah mengarah para pengguna jasa untuk membeli dengan harga yang lebih mahal, karena perusahaan yang terprivatisasi kini menggunakan kriteria bisnis dan mencari keuntungan (profit).

F. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID I (era SBY- JK)
Muncul beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah seperti, Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas.

G. PEREKONOMIAN INDONESIA BERSATU JILID II (era SBY – Boediono)
Bank Indonesia menetapkan empat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, yakni BI rate, nilai tukar, operasi moneter dan kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas, serta makroprudensial lalu lintas modal.

Bila dipahami dari artikel diatas jatuh bangunnya suatu perekonomian tergantung kepada bagaimana cara pemerintah tersebut konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter dan target yang sudah dibuat karena stabilitas perekonomian bisa terbentuk kalau pemerintah mampu mangatur variabel ekonomi makro dan mengontrol serta mengambil langkah tepat untuk mengantisipasi dalam menghadapai masalah perekonomian.

3.2 Masalah Perekonomian Indonesia Bersatu Jilid II (era SBY – BOEDIONO)

Perekonomian yang direalisasikan oleh pemerintah saat ini terbilang belum optimal dalam memperbaiki krisis ekonomi di negara ini seperti upaya pemberantasan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang masih lamban, banyaknya investor asing yang mendominasi pada pasar modal sehingga perbankan lebih dikuasai oleh perusahaan asing, banyak sebagian SDA Indonesia yang menjadi modal asing seperti mineral ataupun minyak yang sudah dikuasai perusahaan asing dan itu membuat keuntungan besar perindustrian pihak asing, perdagangan bebas yang terbuka seluas-luasnya juga salah satu kerugian untuk negara kita,  belum optimal dalam memulihkan kurs rupiah, kemiskinan, pengangguran, belum terwujudnya kesejahteraan yang merata dan belum terwujudnya stabilitas perekonomian padahal jika berdasarkan kebijakan yang sudah dijanjikan oleh pemerintah, masalah krisis ekonomi seperti yang disebutkan diatas masih tergolong sebuah pr untuk pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera.

3.3 Kinerja yang dilakukan Pemerintahan SBY dan Boediono dalam upaya untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan yang merata.

Kemajuan Berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah perlu diapresiasikan karena banyak program yang sudah dijalankan oleh pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan yang merata untuk rakyat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), RASKIN, Dan BOS untuk keringanan biaya pendidikan dari SD – SMP Negeri, membuat sukses dalam pemberantasan korupsi melalui KPK yang telah dibentuk, lebih mengarah kepada pembangunann infrastruktur.

Seharusnya Pemerintah saat ini………..

Pemerintah harus ikut serta dalam mendorong percepatan proses pemulihan ekonomi. pemerintah harus lebih kreatif dalam menghadapai masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. pemerintah harus konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter dan target yang sudah dibuat karena stabilitas perekonomian bisa terbentuk kalau pemerintah mampu mangatur variabel ekonomi makro dan mengontrol serta mengambil langkah tepat untuk mengantisipasi dalam menghadapai masalah perekonomian.
Salah satunya caranya adalah dengan memperkuat kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan agroindustri. Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong pertumbuhan industri nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan birokrasi, dan pemberian bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.

Sebagai generasi muda dengan segala aspek positif bisa turut mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi dan maju diantaranya :

1.  Sebagai anak bangsa, kita di wajibkan untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan konstitusional. Jika kita melihat ada yang kurang cocok atau melenceng dari konstitusi, boleh kita protes namun salurkanlah ketidakpuasan atau kekecewaan itu dalam suatu wadah yang benar.
2.  Sebagai mahasiswa haruslah kita bersikap kritis dan mampu memahami setiap proses perkembangan perjalanan ekonomi dengan cara perduli terhadap berbagai informasi terkini mencetak pemikiran-pemikiran fresh dan berguna bagi bangsa. Dengan tujuan untuk mewujudkan negara Indonesia yang maju. Kita harus menjadi tonggak penerus perjuangan bangsa yang cerdas, tangkas dan intelektual.


BAB IV

PENUTUP


4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa perbaikan perekonomian Indonesia adalah harapan bangsa, namun sampai saat ini kesejahteraan yang diimpikan rakyat Indonesia belum terwujud. Memang tidak dipungkiri peranan pemerintah sangat penting dalam kelangsungan perekonomian Indonesia, namun masih belum optimal dalam setiap kebijakan yang pemerintah tetapkan. Misalkan pemerintah lebih mengarah kepada pembangunan infrastruktur tapi pelaksanaannya belum terealisasikan dengan baik.
Jadi, agar perekonomian Indonesia menjadi lebih baik pemerintah harus ikut serta dalam mendorong percepatan proses pemulihan ekonomi. Pemerintah harus lebih kreatif dalam menghadapai masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. Pemerintah harus konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter dan target yang sudah dibuat karena stabilitas perekonomian bisa terbentuk kalau pemerintah mampu mangatur variabel ekonomi makro dan mengontrol serta mengambil langkah tepat untuk mengantisipasi dalam menghadapai masalah perekonomian. “DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT INDONESIA”
Dan kita sebagai generasi muda dengan segala aspek positif bisa turut mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi dan maju.

4.2 SARAN
           
Dalam penulisan ini saya menyadari bahwa ada beberapa kekurangan – kekurangan didalam pembuatan makalah ini yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, saya berharap kesediaannya untuk melengkapi dan memperbaiki semua kekurangan – kekurangan tersebut dari penulisan makalah ini sehingga dapat lebih bermanfaat bagi kita semua.




DAFTAR PUSTAKA


Rabu, 16 Februari 2011

Perekonomian Indonesia




Pendapat Mengenai Perkembangan Perekonomian Indonesia

Pada masa Orde Baru, perekonomian Indonesia mengalami peningkatan subsidi dan hutang secara drastis, sementara itu belanja untuk pembangunan dikurangi sehingga terjadinya inflasi. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi pada masa itu belum terealisasikan dengan baik. Bergulir ke pemerintahan selanjutnya sampai pemerintahan sekarang pun dalam perekonomian indonesia belum mengalami kemajuan yang signifikan karena ’’belum menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan stabilitas perekonomian’’.

Memang tidak dipungkiri perekonomian Indonesia termasuk yang terbaik di tengah negara-negara lain yang dilanda krisis. Tidak sedikit masalah ekonomi yang berkepanjangan di negara kita diantaranya seperti upaya pemberantasan KKN (Korupsi , Kolusi,dan Nepotisme) yang masih lamban, banyaknya investor asing yang mendominasi pada pasar modal sehingga perbankan lebih dikuasai oleh perusahaan asing, banyak sebagian SDA Indonesia yang menjadi modal asing seperti mineral ataupun minyak yang sudah dikuasai perusahaan asing dan itu membuat keuntungan besar perindustrian pihak asing, perdagangan bebas yang terbuka seluas-luasnya juga salah satu kerugian untuk negara kita, belum optimal dalam memulihkan kurs rupiah dan belum terwujudnya kesejahteraan ekonomi yang merata. Dari penjelasan diatas, dengan demikian perkembangan perekonomian Indonesia pada pemerintahan saat ini “belum optimal dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan stabilitas perekonomian”.

Masalah ekonomi seperti yang diatas masih bisa diperbaiki jika pemerintah lebih kreatif dalam menghadapai masalah perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi sehingga bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. Dan mudah-mudahan kita sebagai generasi muda dengan segala aspek positif bisa turut mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi dan maju . .