Sabtu, 30 April 2011

PENDAPATAN NASIONAL DAPAT DIJADIKAN TOLAK UKUR KESEJAHTERAAN SUATU NEGARA

Setelah mempelajari bab tentang sistem perekonomian Indonesia secara kompleks, dan mengetahui beragam sistem ekonomi dan mengulas proses perekonomian dari pemerintahan Soekarno hingga pemerintahan saat ini. Maka kini akan dibahas tentang beberapa elemen penting yang menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara dan menjawab anggapan “Question : Apakah Pendapatan Nasional Bisa Dijadikan Patokan Untuk Mengukur Kesejahteraan Suatu Negara”.

Neraca pembayaran, pendapatan nasional, produk domestik bruto atau GDP, dan produk nasional bruto atau GNP adalah elemen-elemen penting dalam suatu perekonomian negara, karena dengan mengetahui dan mempelajari keempat hal tersebut, kita dapat mengetahui, menganalisis, mengukur dan menentukan seberapa maju dan berhasilnya suatu kebijakan pemerintah membentuk perekonomian yang maju.

Pendapatan Nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.

Secara garis besar Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peranan yang sangat penting karena pendapatan nasional salah satu tolak ukur kinerja perekonomian sebuah negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara. Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Perhitungan pendapatan nasional (national income) menyajikan ukuran-ukuran keseluruhan / agregat nilai dasar dari seluruh barang dan jasa dalam bentuk jadi / akhir, yang diproduksi dalam perekonomian yang bersangkutan selama jangka waktu satu tahun. Konsep ini dapat diukur dari sisi produksi, penerimaan dan pengeluaran.
Adapun pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari penghitungan pendekatan pendapatan nasional : Pendekatan Pendapatan, Pendekatan Produksi dan Pendekatan Pengeluaran


MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL

1. Untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara
2. Untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode
3. Mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional.
4. Untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
5. Untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya.
6. Untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Sebagai pemahaman pembahasan akan dijelaskan secara ringkas tentang konsep pendapatan nasional sebagai berikut :

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Produk Domestik Bruto (GDP) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Produk Nasional Bruto (GNP) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun.
Rumus : GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Rumus : NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung
Pendapatan Perseorangan (PI) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment).
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Rumus:
DI = PI – Pajak langsung

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional. Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.

Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Contoh

Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu Negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.

KESIMPULAN

• Berdasarkan penjelasan artikel diatas dapat disimpulkan bahwa “PENDAPATAN NASIONAL DAPAT DIJADIKAN TOLAK UKUR/PATOKAN UNTUK MEGUKUR KESEJAHTERAAN SUATU NEGARA“ menurut definisi, konsep ataupun faktor – faktor pengaruhnya pendapatan nasional memiliki keterkaitan untuk membentuk sektor perekonomian yang sejahtera dan makmur. Dengan data-data pendapatan nasional dapat digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

• Berdasar pada satu tujuan bersama yaitu peningkatan kondisi perekonomian Negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat semoga dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, Negara kita dapat meningkatkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaikan tingkat kesejahteraan.